Perihal Tasawuf

Semua orang mengamalkan tasawuf. Mengenal siapa, tempat, ruang dan masa. Kosmologi, String Theory, Multiverse Theory, M-Theory, Parallel Universe Theory semuanya adalah ilmu falsafah dalam Tasawuf. Mengenal hakikat ketuhanan, kendirian, insan, itu adalah tasawuf. Semua orang mencari-cari makna kehidupan, untuk apa mereka diutus ke dunia, adakah cuma untuk tidur, makan, pergi kerja, balik kerja, pergi travel atau ada misi lain untuk mereka..

parallel-universes

Yang menjadi kecelaruan di akhir zaman ini adalah sesetengah golongan yang tidak suka manusia mengamalkan tasawuf dengan cara berguru. Tasawuf dengan berguru dinamakan tarikat. Mereka lebih suka orang yang belajar sendiri-sendiri mengkaji hakikat tasawuf. walaupun mereka menafikan yang mereka sedang mendalami tasawuf, tapi ada kalanya mereka bercakap tentang “misi” mereka di dunia.Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata , ” Aku menerima sekantung ilmu dari Rasulullah. Separuh kantung aku bagikan kepada kamu semua dan separuhnya lagi aku simpan buat aku sendiri . Karena jika yang separuh lagi itu aku bagikan juga , niscaya kalian akan mengkafirkanku dan menggantungku”

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Wahai Abu Hurairah, berjalanlah engkau seperti segolongan orang yang tidak takut ketika manusia ketakutan di hari kiamat. Mereka tidak takut siksa api neraka ketika manusia takut. Mereka menempuh perjalanan yang berat sampai mereka menempati tingkatan para nabi. Mereka suka berlapar, berpakaian sederhana dan haus, meskipun mereka mampu. Mereka lakukan semua itu demi untuk mendapatkan redha Allah. Mereka tinggalkan rezeki yang halal karena akan amanahnya. Mereka bersahabat dengan dunia hanya dengan badan mereka, tetapi mereka tidak tertipu oleh dunia. Ibadah mereka menjadikan para malaikat dan para nabi sangat kagum. Sungguh amat beruntung mereka, alangkah senangnya jika aku dapat bertemu dengan mereka.” Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menangis karena rindu kepada mereka. Dan beliau bersabda: “Jika Allah hendak menyiksa penduduk bumi, kemudian Dia melihat mereka, maka Allah akan menjauhkan siksaNya.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “sesungguhnya ada di antara hamba Allah (manusia) yang mereka itu bukanlah para Nabi dan bukan pula para Syuhada’. Mereka dirindukan oleh para Nabi dan Syuhada’ pada hari kiamat karena kedudukan (pangkat) mereka di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala“ Seorang dari sahabatnya berkata, “siapa gerangan mereka itu wahai Rasulullah? Semoga kita dapat mencintai mereka“. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab dengan sabdanya: “Mereka adalah suatu kaum yang saling berkasih sayang dengan anugerah Allah bukan karena ada hubungan kekeluargaan dan bukan karena harta benda, wajah-wajah mereka memancarkan cahaya dan mereka berdiri di atas mimbar-mimbar dari cahaya. Tiada mereka merasa takut seperti manusia merasakannya dan tiada mereka berduka cita apabila para manusia berduka cita”. (HR. an Nasai dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya)

Hakikatnya ilmu falsafah tasawuf itu mustahil diungkapkan dengan kata-kata kerana perjalanan tasawuf itu sendiri adalah perjalanan yang ditempuhi oleh roh manusia untuk mengenal siapa sebenarnya yang mengawal diri mereka. Hakikat roh, akal dan pilihan. Jasad dikawal oleh roh, dan dimana roh itu berada dan keupayaan mengawal diri mereka akan meningkatkan keyakinan mereka kepada sang empunya diri iaitu Allah S.W.T. Akan meningkatkan keyakinan kepada Wujud-Nya, Qidam-Nya, Baqa-Nya.

Oleh karena itu, Imam al-Gazali pernah menasihatkan, jika ada orang mengamalkan tasawuf atau menjalani suluk tanpa syekh atau mursyid (pembimbing), dikhawatirkan setan yang akan membimbingnya.Sebagai seorang muslim yang mengaku mengikuti manhaj Ahli Sunnah Wal Jamaah, perkara tentang tasawuf ini tidaklah menjadi perdebatan.

Tasawuf dan Tarikat diiktiraf oleh Ulama-ulama ASWJ terdahulu. Malah di Malaysia, Syeikh Abdullah Fahim yang memilih tarikh kemerdekaan pernah berkata yang Segala Lapis Masyarakat Islam di Tanah Melayu beramal dengan akidah ahli sunnah wal jamaah, manhaj tauhid Al Asyairah Maturidiah, BerFeqahkan ajaran Imam Syafi’e dan bertasawuf mengikut perjalanan Al Imam Al Ghazali.

Tasawwuf bukan perkara baru malah telah ada sejak zaman Rasulullah cuma tidak dinamakan tasawwuf kerana ilmu pada zaman Rasulullah bersifat “RAW” dan para sahabatlah yang memprosesnya.

Belajarlah, dan Kenallah akan diri manusia itu. dan dengan mengenal diri Manusia itu, maka kenallah akan Tuhannya yang empunya diri…..

 

Do you like this post?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *